CILACAP, KOMPAS.com — Nur Hayati (19), siswi peserta Ujian Nasional di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Utomo, Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, dimakamkan Jumat (26/3/2010). Siswi jurusan penjualan ini meninggal Kamis siang kemarin setelah pingsan tak sadarkan diri saat mengerjakan ujian Matematika.
Wakil Kepala SMK Budi Utomo Gandrungmangu Slamet Sukirman mengatakan, siswa tersebut sempat dibawa ke RSUD Cilacap. Namun, nyawanya tak tertolong dan meninggal pada pukul 13.00 walaupun sejak dari sekolah siswa itu telah diberikan infus oleh petugas puskesmas setempat. Pemberian infus itu juga karena perjalanan dari Gandrungmangu ke RSUD Cilacap cukup jauh, sekitar 40 kilometer.
"Kami pihak sekolah sudah berusaha agar anak ini dapat diselamatkan," katanya. Menurut Slamet, Nur Hayati mulai mengeluh pusing di tengah mengerjakan soal ujian Matematika. Namun, kemudian tiba-tiba dia langsung pingsan dan tak sadarkan diri.
Menurut keterangan orangtuanya, ungkap Slamet, Nur Hayati memang belajar sampai tengah malam untuk menghadapi ujian Matematika. Ketika berangkat ujian, dia juga tidak sarapan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pelayanan RSUD Cilacap Slamet mengatakan, memang benar ada siswa sekolah yang sempat dirawat di RSUD Cilacap. Namun, diagnosis penyebab kematian siswa itu, Slamet mengaku belum mengetahuinya secara pasti. "Saya akan cari tahu dulu apa diagnosis dokter terhadap siswa ini," katanya.
Kesimpulannya: Jadi kita tidak boleh memaksakan diri dengan terus belajar. Karna otak kita juga ada batasannya. Otak kita tidak boleh diporsir terus buat belajar. Kalo kita tetep maksain maka salah satu akibatnya sampai seperti cerita diatas. Dan saya turut berduka cita atas meninggalnya siswi SMK Budi Utomo, Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, semoga diterima disisi-Nya. Amin....
1 comment:
dadi
follow balik blog gw dong
Post a Comment